A. PENYEBAB Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia maupun sebaliknya. Klasifikasi Ilmiah: Filum : Spirochaetes Kelas : Spirochaetes Ordo : Spirochaetales Famili : Leptospiraceae Genus : Leptospira - Contoh varian bakteri Leptospira sp.: a. Leptospira interogans b. Leptospira australis c. Leptospira autumnalis d. Leptospira ballum e. Leptospira icterohemorraghica f. Leptospira canicola g. Leptospira grippotyphosa h. Leptospira Pomona Leptospirosis terjadi di seluruh dunia baik di daerah tropis maupun subtropis. Tapi kasus leptospirosis lebih banyak terjadi di daerah tropis. Hal ini dikarenakan kuman penyebab leptospirosis mudah berkembang di daerah beriklim: a. Udara yang hangat b. Tanah yang basah, dan c. pH alkalis. 2. Vektor penyebaran penyakit ini antara lain: a. Tikus b. Kucing c. Babi d. Sapi e. Anjing f. Kuda g. Kambing h. Serangga i. Burung j. Landak k. Kelelawar l. Tupai B. RIWAYAT ALAMIAH Tahapannya adalah sebagai berikut: 1. Prepatogenesis Leptospirosis biasanya dapat melalui tikus. Penyakit ini dapat ditularkan melalui air ( water borne disease ). Dan urin dari individu yang telah terserang bakteri Leptospira sp. merupakan sumber utama penularan penyakit ini. a. - Secara langsung: terjadi kontak antara manusia dengan hewan yang telah terkena bakteri Leptospira, sp. - Secara tak langsung: melalui kontak hewan atau manusia dengan barang-barang yang telah tercemar urin penderita leptospirosis. Misalnya: air kencing tikus terbawa banjir, dan terjadi kontak antara manusia dengan air yang sudah tercemar oleh air kencing tikus yang telah terserang bakteri Leptospira sp. Kuman leptospira biasanya memasuki tubuh melalui luka atau lecet kulit, dan kadang-kadang melalui selaput di dalam mulut, hidung, dan mata. 2. Patogenesis a. Tahap inkubasi Masa inkubasi penyakit Leptospirosis pada manusia yaitu 2-26 hari. b. Tahap penyakit dini Timbul masalah kesehatan seperti demam, batuk kering, nyeri tenggorokan, nyeri dada, nyeri otot, nyeri kepala, takut cahaya, muntah, dan mata merah. Tapi ada juga penderita yang tidak menunjukkan tanda-tanda seperti yang disebutkan di atas. c. Tahap penyakit lanjut Pada penderita leptospirosis yang lebih lanjut dapat menimbulkan penyakit yang lebih parah seperti: Yaitu bentuk leptospirosis berat yang ditandai dengan jaundis (kulit dan mukosa menjadi kuning), disfungsi ginjal, nekrosis hati, disfungsi paru-paru, dan diathesis perdarahan. · Tanda pada paru-paru: terjadi batuk,, nyeri dada, sputum darah, dan gagal napas. · Penderita dengan jaundis berat lebih mudah terkena gagal ginjal. Gambar: jaundis (kulit dan mukosa menjadi kuning) ( Wikipedia ) · Jika menyerang hati akan terdapat ikterus ( penyakit kuning ), hepatomegali ( perbesaran hati ), perdarahan dan perbesaran limpa ( splenomegali ). · Perdarahan subkonjungtiva: yaitu komplikasi pada mata. Hal ini sering terjadi pada 92% penderita leptospirosis. Gambar. Perdarahan subkonjungtiva · Makular atau rash makulopapular, nyeri perut mirip apendisitis akut, pembesaran kelenjar limfoid mirip infeksi mononukleosis. · Komplikasi ke selaput otak ( terjadi radang otak/ meningitis) dapat menimbulkan gejala nyeri kepala, kejang-kejang, leher kaku, dan penurunan kesadaran. · Pada penderita leptospirosis dengan usia lanjut ( 50 tahun ke atas ) dengan gangguan hati dapat mengakibatkan risiko kematian sebesar 20-49 persen. d. Tahap penyakit akhir - Sembuh sempurna penderita diberi obat berupa antibiotik sebelum penyakit semakin parah. Hal ini memungkinkan si penderita akan sembuh total dari leptospirosis. - Sembuh dengan cacat Misal pada penderita leptospirosis yang mengalami komplikasi pada mata (perdarahan subkonjungtiva) bisa mengakibatkan kebutaan bila terjadi perdarahan yang cukup berat. - Karier Pada umumnya leptospirosis diobati menggunakan antibiotik. Jika si penderita merasa sudah sembuh dan menghentikan meminum antibiotik, padahal belum habis. Maka kuman penyebab leptospirosis itu hanya melemah dan tidak sembuh sempurna, sehingga dapat kambuh sewaktu-waktu jika ada faktor pemicunya. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menanggulangi penyebaran leptospirosis adalah sebagai berikut: 1. Tutuplah luka dan lecet dengan balut kedap air. 2. Gunakan pakaian pelindung, sarung tangan, pelindung mata, dan sepatu bila menangani binatang yang mungkin terkena leptospirosis, terutama jika ada kemungkinan untuk menyentuh air seninya. 3. Hindari berenang di dalam air yang mungkin telah tercemar oleh air seni binatang. 4. Menggunakan sepatu bila keluar rumah terutama jika tanahnya basah atau berlumpur. 5. Menggunakan sarung tangan saat berkebun. 6. Mengusir hewan pengerat dengan cara membersihkan sarangnya. 7. Simpan makanan dan minuman dari jangkauan hewan yang mungkin bisa menularkan kuman leptospirosis. 8. Jangan memberi makan anjing dengan jeroan mentah. 9. Mencuci tangan dengan sabun karena kuman leptospirosis cepat mati karena sabun. D. REFERENSI NSW Department of Health http://www.indonesiaindonesia.com/f/13740-penyakit-leptospirosis-manusia/ |
"Life is beautiful, if We're grateful. Life is fun, if We don't complain. Life would be so mean, if We want to fight"
Selasa, Oktober 26, 2010
LEPTOSPIROSIS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar