2. Singkatan
Singkatan adalah bentuk pendek yang diambil dari huruf-huruf pertama suatu frasa. Singkatan dieja huruf demi huruf. Penulisannya menggunakan huruf kapital semua tanpa titik.
Contoh:
FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)
UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)
3. Akronim
Akronim adalah bentuk pendek yang diambil dari sebuah frasa.
Contoh:
Unikal (Universitas Pekalongan)
Kopma (Koperasi Mahasiswa)
k. Pemenggalan Kata
1. Pemenggalan kata dasar
- Kalau di tengah kata dasar ada dua huruf vokal, pemenggalan dilakukan di antara kedua huruf vokal tersebut.
Contoh: ba-ik, kli-en, sa-at, ma-af
- Jika di tengah kata dasar ada huruf konsonan di antara dua huruf vokal, maka pemenggalan dilakukan sebelum huruf konsonan tersebut.
Contoh: a-khir, ba-ngun, ha-nyut
- Jika di tengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan berurutan yang bukan konsonan, pemenggalan dilakukan diantara konsonan pertama, termasuk gabungan huruf konsonan dengan huruf kedua.
Contoh: cap-lok, lam-bat
2. Pemenggalan Kata Berimbuhan
- Imbuhan
contoh: a-suh-han, di-am-la, mem-be-ri-kan
- Sisipan -el-, -em-, dan -er-
contoh:
Benar: ge-me-tar, ge-ri-gi
Salah: g-em-e-tar, g-er-i-gi
3. Pemenggalan Kata Kompleks
Kata kompleks yaitu kata yang terdiri dari dua unsur atau lebih, pemenggalan berdasarkan pada unsur-unsur bentukan kata.
Contoh: fo-to-gra-fi, ten-si-me-ter
l. Tanda Baca
1. Tanda titik (.)
- contoh penggunaan tanda titik pada singkatan dengan huruf kapital
Benar: AJB, CV
Salah: AJB. C.V.
- contoh penggunaan tanda titik (.) pada penulisan gelar akademik dan nama orang
(tabel)
- Penggunaan tanda titik pada singkatan terdiri dengan huruf kecil
(tabel)
- Angka yang menyatakan jumlah
(tabel)
- Angka yang tidak menyatakan jumlah
(tabel)
2. Tanda Koma (,)
-Tanda koma wajib digunakan antara unsur-unsur dalam suatu atau pembilangan.
Contoh:
Air kelapa diberi bumbu lengkuas, daun salam dan garam.
- Tanda koma wajib digunakan untuk kalimat majemuk setara
contoh:
Dosen menerangkan EYD, dan mahasiswa memperhatikan materi tersebut penuh semangat.
- Tanda koma tidak digunakan pada kalimat majemuk bertingkat yang diawali dengan induk kalimat.
Contoh:
Ia membatalkan rencana itu karena harus menyelesaikan tugasnya.
- Tanda koma wajib digunakan untuk memisahkan kata transisi penghubung antarkalimat.
Contoh:
bahkan,
di samping itu,
kemudian,
- Kata seru (fatis) seperti wah, ah, aduh, kasihan, o, dan ya,
contoh:
Wah, kerusakan hutan di Indonesia semakin bertambah parah.
- Tanda koma digunakan untuk memisahkan unsur atau bagian alamat yang ditulis menyamping. Jika ditulis ke bawah, unsur tersebut tidak diakhiri koma.
Contoh:
Jalan Gajah Mada No. 48, Pekalongan, Jawa Tengah.
- Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama keluarga atau marga.
Contoh: M. Samiaji, S.Kp. , M.Sc.
- Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan oposisi. Keterangan tambahan adalah keterangan yang disisipkan dalam kalimat yang sudah lengkap. Keterangan oposisi adalah keterangan yang sifatnya saling menggantikan.
Contoh:
Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, melantik Kepala Bapelda yang baru.
3. Titik Dua (:)
- Tanda titik dua digunakan pada kalimat lengkap yang diberi rincian berupa kata atau frasa.
Contoh:
Mahasiswa harus rajin belajar: membaca buku, berdiskusi, dan mengikuti evaluasi.
- Titik dua tidak digunakan sebelum rincian yang merupakan pelengkap kalimat yang mengakhiri pertanyaan.
Contoh:
Ciri-ciri sapi yaitu bertulang belakang, berkaki empat, makan rumput, dan memamah biak.
- Titik dua harus diganti dengan titik satu pada kalimat lengkap yang diikuti suatu rincian berupa kalimat lengkap, dan tanda akhir rincian diakhiri titik.
Contoh:
Mahasiswa teladan harus memenuhi syarat-syarat ini.
a. Mahasiswa tersebut menghadiri kuliah 90 s.d. 100 persen.
b. Mahasiswa tersebut mendapatkan IPK tertinggi di universitasnya.
c. Mahasiswa tersebut berkarakter baik.
4. Tanda Hubung (-)
- Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
Contoh: tiga puluh dua-pertiga ( 30 2/3)
- Selain digunakan pada kata ulang, tanda hubung digunakan untuk merangkaikan.
Contoh: (tabel)
5. Tanda Pisah (-)
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan khusus di luar bangun kalimat, menegaskan adanya oposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi jelas. Tanda pisah dapat juga dilambangkan dengan tanda hubung dua.
Contoh:
- Masa Kerja Kabinet Persatuan 1 Oktober 2004--1 Oktober 2009
- Jurusan Jakarta--Purwokerto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar