c. Huruf Miring
Huruf miring digunakan dalam cetakan. Dalam tulisan atau ketikan yang akan dicetak miring, diberi garis bawah tunggal.
Contoh: "Bertekad Menegakkan Hukum" Media Indonesia, 12 Desember 2004
d. Huruf Tebal
Huruf tebal digunakan dalam cetakan. Dalam tulisan tangan atau ketikan yang akan dicetak tebal, diberi garis bawah. Fungsi huruf tebal adalah untuk menandai kata-kata yang dianggap penting, atau perlu mendapat perhatian, seperti: judul dan subjudul dalam karangan, nama (judul) tabel, atau kata yang menuntut perhatian khusus.
Contoh :
BAB I PENDAHULUAN (bold)
C. Pelafalan Huruf
a. Pelafalan Bahasa Indonesia
kata atau singkatan dalam bahasa Indonesia dilafalkan menurut pengucapan dan pendengaran orang Indonesia.
Contoh:
(tabel)
b. Pelafalan Singkatan Asing
contoh:
(tabel)
D. Penulisan Kata dan Partikel
a. Penulisan kata dasar
Penulisan kata dasar sering dihadapkan pada penulisan karangan ilmiah, karangan yang didokumentasikan, dan surat-menyurat resmi harus menggunakan kata baku
contoh
(tabel)
b. Penulisan Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Macamnya:
1. Pengulangan kata dasar
Pengulangan kata dasar tidak menggunakan angka dua pada akhir kata, tetapi menggunakan tanda penghubung
Contoh:
Benar: cakap-cakap, orang-orang, rumah-rumah
Salah: cakap2, jalan2
2. Pengulangan kata berimbuhan
Pengulangan kata turunan (berimbuhan) ditulis dengan kata penghubung, tidak menggunakan angka dua.
Contoh:
Benar: berhubung-hubungan
Salah: ber-hubung2-an
3. Pengulangan Gabungan Kata
Contoh:
Benar: buku-buku berkualitas
Salah: buku berkualitas-buku berkualitas
4. Pengulangan kata berubah bunyi
Contoh:
bolak-balik (pengulangan konsonan berubah vokal)
lauk-pauk (pengulangan vokal berubah konsonan)
c. Penulisan Gabungan Kata
Penulisan gabungan kata mengikuti kaidah sebagai berikut:
1. Gabungan kata yang berupa kata majemuk
Contoh:
Benar: jasa marga, kerja sama
Salah: jasamarga, kerjasama
2. Gabungan kata serangkai
Contoh:
Benar: barangkali, daripada
Salah: barang kali, dari pada
3. Gabungan kata terikat dan kata bebas
contoh: (tabel)
d. Penulisan Partikel
1. Partikel kah, lah, dan tah, ditulis dengan kata yang mendahului.
Contoh:
Apakah yang kaubaca itu?
e.Penulisan Kata Ganti
Kata ganti dalam bahasa Indonesia, seperti aku, saya, kita, kau, kamu, dia, dan mereka yang digunakan secara lengkap seperti itu harus ditulis terpisah. Akan tetapi, kata ganti yang dipendekkan: aku menjadi -ku, kamu menjadi -mu, engkau menjadi -kau atau dia menjadi -nya harus ditulis serangkai.
Contoh:
Benar: kauamati, kuperjuangkan, bukumu, bukunya
Salah: kau amati, ku perjuangkan
f. Penulisan Kata Serapan
kata serapan adalah kata yang bearasal dari bahasa asing atau bahasa daerah. Dilihat dari taraf penyerapannya ada tiga macam kata serapan, yaitu:
1. Kata asing yang sudah diserap sepenuhnya ke dalam bahasa Indonesia,
contoh: kab, sirsak, iklan, perlu, hadir, ember
2. Kata asing yang dipertahankan karena sifat keinternasionalan-nya, penulisan dan pengucapan masih mengikuti cara asing.
Contoh: shuttle cock, time out, check in, web, email, linux, microsoft word
3. Kata asing yang berfungsi memperkaya peristilahan, ditulis sesuai dengan EYD.
Contoh: komputer (computer), bisnis (bussines), karakter (character)
g. Penyesuaian Ejaan Kata Serapan
Penyesuaian ejaan unsur serapan dilakukan dengan kaidah yang sudah baku.
Berikut ini beberapa kasus kesalahan penulisan yang perlu mendapat perhatian
(tabel)
h. Penyesuain Akhiran Asing
Akhirang dari bahasa asing diserap sebagai bagian kata yang utuh.
Contoh (tabel)
i. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan
Penulisan lambang bilangan ada tiga cara, yaitu: angka arab, angka romawi, huruf. Lambang bilangan yang seharusnya ditulis dengan angka dituliskan dengan huruf, atau sebaliknya.
1. Angka dan Bilangan Satuan
- Lambang bilangan dituliskan dengan angka
Fungsi: menyatakan ukuran (panjang, luas, isi, berat), satuan waktu, nilai uang, nomor (nama) jalan, rumah, kamar, alamat yang bukan dokumen resmi.
Contoh: (tabel)
- Bilangan dalam perincian dituliskan dengan angka
- Lambang bilangang yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata dituliskan dengan huruf, sedangkan yang dinyatakan lebih dari dua kata dituliskan dengan angka
contoh:
Benar: Ayah membawa tiga buah kelapa dari kebun.
Salah: Ayah membawa 3 buah kelapa dari kebun.
2. Lambang Bilangan Tingkat
Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan sebagai berikut:
- Hari Pendidikan Nasional ke-56
- Hari Ulang Tahun Universitas Pekalongan ke-21
- Dirgahayu Republik Indonesia. (tanpa bilangan)
j. Penulisan Bentuk Singkat, dan Akronim
1. Bentuk singkat adalah bentuk pendek yang diambil atau dipotong dari bentuk lengkapnya. Penulisannya menggunakan huruf kecil semua.
Contoh:
Bulanan, harian, Lab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar