Kamis, Mei 06, 2010

Miss Dinar part 2

Pukul 13.00
Dinar keluar kelas, meski hari ini bukan kuliah kesukaannya, tetapi Dinar menjalaninya dengan ikhlas (ga biasanya).
Hal ini tentu karena ia baru menapatkan balasan email dari 'heart'nya dia, Asta.
"Dinar!" sebuah suara datang dari arah belakang Dinar, tapi ia tidak menoleh. Dinar hafal betul suara sahabat-sahabatnya. Lily yang lembut namun tegas, Desy mendayu, dan Vita yang cempreng. Kali ini Vita yang memanggil, makanya Dinar jalam mulu, karena kebiasaan, dia hobi menggoda Vita, temannya yang berambut lurus sebahu.

"Ikh, sebel gue sama loe Din! Selalu aja kalo dipanggil, maen jalan ajah!" sungut Vita ketika sudah berhasil menyusul Dinar.
"Apa??? Loe kalo manyun tambah cantik deh, mirip ikan terompet, hihihi" goda Dinar
"Elo tu ketawanya mirip mak lampir!" bales Vita
"Gue bukan mak lampir lagi, tapi kuntilanak, mana ada mak lampir secantik gue" Dinar narsis.
"Ampun deeeh, narsisnya minta ampun ni anak" Desy dan Lily yang berhasil menyusul mereka (Dinar+Vita) berbarengan ngejitak kepala Dinar.
"Aduh, jangan jitak pala gue! Ini aset berharga tau!" Dinar mengusap kepalanya yang dijitak.
"Hallah! Lebay......." Vita menimpali
lalu beberapa detik kemudian dibarengi derai tawa mereka berempat.
-
Seperti biasa, setelah pulang kuliah, empat sekawan ini (Dinar, Lily, Desy, Vita) selalu makan bersama di kedai kaki lima yang ada di pinggir alun-alun kota.
Tibalah mereka di tempat favorit mereka, kedai es campur mang Ali.
Sambil menunggu pesanan datang, mereka berempat mengobrol, ngobrol apa saja, bahkan diselingi rumpi-rumpi yang nggak penting (cewek banget ya......^_^)
Tapi obrolan siang itu kebanyakan seputar kembalinya Dinar seperti biasanya.
Dinar yang cerewet, rame, dan sedikit usil.
(sebenernya sih ga sedikit, tapi banget!)

"Gue seneng banget loe udah kembali ke jalan yang benar Din" celetuk Vita sambil asik menyendokkan nasi goreng ke mulutnya.
"Yeee,,, apaan ni, emang kemaren gue tersesat ke jalan yang salah apa!" kini Dinar asik mengaduk-aduk es telernya.
"Idih ni anak nggak ada nyadar-nyadarnya ya!" Desy menimpali
"Sadar nggak sebulan belakangan ini Loe udah bikin kita-kita kewalahan" sambung Desy.
"Iya, emang. Tapi syukurlah sekarang Miss Dinar udah dapat jalan yang terang" Lily yang dari tadi asik mengunyah roti bakar akhirnya angkat bicara juga.
"Iya deh, maap-maap" Dinar nyengir.
Waktu siang mereka terasa cepat berlalu, ternyata sudah hampi jam 15.30!
Akhirnya mereka pun kembali ke kediaman masing-masing.

Malam harinya, pukul 20.00 WIB, di rumah Dinar.
Ponsel Dinar menjerit, membuat Dinar yang sedang asik menekuri novel terkaget.
Ketika melihat tulisan 'Mi Amo' di layar ponselnya muka kaget Dinar berubah menjadi girang bukan maen.
'Asta' ucap dinar dalam hati.
"Hallo" ucap Dinar mengawali obrolan lintas negara itu :D
"Hi, how are you dear?" terdengar suara yang sangat dirindukan Dinar
"I'm fine. You?"
"me too. Aku rindu kamu" kata suara di seberang sana
"aku ju......."
"aku tau, di setiap email kau mengatakannya" potong Asta.
Dinar tersenyum
"Kau tersenyum? Aku ingin sekali melihatnya" lanjut Asta
"Kalau begitu ke sini" jawab Dinar.
"untuk saat ini belum bisa. Tapi, minggu depan mungkiiin..........." terdengar nada gembira di seberang sana.
"really???" Dinar kaget saking senengnya, rasa rindu akut terhadap kekasihnya akan segera terobati.
"Yah, daddy telah mengijinkanku berlibur, ini karena usahaku yang keras membantu beliau di perusahaan"
"I'll be waiting" ucap Dinar pendek
"Tidak sabar rasanya untuk bertemu Miss Dinar-ku" Asta bersemangat,
satu jam sudah mereka ngobrol via telepon,
"Di situ sudah malam, tidurlah" bujuk Asta
"baru pukul 9 malem kok, nggak masalah" hindar Dinar, ia masih ingin bicara banyak dengan Asta (lupa, soal biaya)
"Nanti jam 5 aku ada meeting, aku juga harus mempersiapkannya, kalo berantakan, aku tidak jadi liburan nanti" bujuk Asta
"Baiklah" akhirnya Dinar menyerah.
"selamat malam, have a nice dream. Aku mencintaimu" ucap Asta sebelum mengakhiri telepon
"Seperti aku mencintaimu" Lalu Dinar menutup telpon.
Sepertinya malam ini Dinar akan tidur nyenyak.
-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar