Seminggu telah berlalu sejak Dinar menerima email Asta.
Tapi setelah itu Asta tidak mengirim email lagi. Tapi kali ini Dinar tidak uring-uringan lagi karena dia tahu kalau Asta sedang sibuk.
Hari minggu, masih pagi dan turun hujan pula!
Dinar yang sudah punya rencana bareng teman-temannya (Lily, Desy, dan Asty) mau pergi ke water park [kek anak kecil ye? :D] dengan amat sangat terpaksa membatalkan rencana mereka.
Akhirnya Dinar hanya di rumah saja, bareng adeknya, Bintang yang masih berumur 3 tahun, dan mba Fitri, baby sitternya Bintang, serta mbok inah, pembantu keluarga. Sementara Ayahnya sedang tugas ke luar kota dan Ibunya sedang nemenin tante Cella, adik ibu Dinar yg baru melahirkan.
Sebenarnya Dinar sedikit bete karena harus di rumah saja! Bareng Bintang, yang meskipun menggemaskan tapi bandel, dan suka mengekor ke mana pun Dinar melangkah.
Dan Dinar pun memutuskan untuk diam di kamarnya saja. Sesekali Bintang menyusulnya, dan Dinar langsung meminta mba Fitri untuk membawanya maen di ruang keluarga dengan alasan dia lagi sibuk ngerjain tugas! (hagh! Ngeles dia, padahal lagi ngecek email, salah satu kegiatan wajib Dinar)
Instrument 'Kiss The Rain'nya Yiruma mengalun di ponsel Dinar, Lily menelponnya. Segera Dinar menekan tombol yes.
"Hai!" teriak Dinar
"Salam dulu napa Din?" protes Lily dari seberang sana.
"hehehe, maaf buuu. Assalamualaikum........" Dinar menggaruk kepalanya yang seratus sepuluh persen nggak gatel.
"Waalaikumsalam" jawab Lily dengan riang.
"Eh Din, gw ma anak-anak maen ke rumah lo aja ya!" lanjut Lily
"Silahkan saja, pintu rumah ortu gw selalu terbuka lebar buat kalian" Ucap Dinar girang, akhirnya ia ada yang nemenin juga.
"Ya, udah. Lo tunggu aja di rumah. Ni gw masi nunggu Desy ma Asty. See you" tuuuuuuuuuuth.......belum sempat Dinar menjawab, Lily sudah mematikan telponnya.
Dinar langsung lari ke dapur, minta mbok Inah nyiapin minuman. Untung hujan mulai reda, jadi Dinar bisa pergi ke mini market yang ada di dekat rumahnya untuk beli cemilan.
Dan di saat akan keluar itulah, Bintang melihat Dinar dan merengek untuk ikut. Jadinya Dinar pergi ke mini market bareng Bintang dan mba Fitri.
Dinar menggandeng adiknya itu, diikuti mba Fitri.
"Aduh mb Dinar, jalannya jangan cepet-cepet. Kasian itu adek Bintangnya mba" teriak mba Fitri yang tertinggal di belakang Dinar dan Bintang.
"Ye mba Fitri, itu kamu yg jalannya mirip keong. Bintang malah lari-lari nih" jawab Dinar sambil ngikik liat mba Fitri yang lari tergopoh-gopoh menyusul mereka.
Sampai di mini market Dinar langsung dipalak es krim 2 kotak oleh adiknya, Bintang.
"Aduh dek, jangan banyak-banyak. Uang kakak nanti habis" keluh Dinar saat meliha Bintang mengambil 2 kotak es krim dibantu oleh mba Fitri.
"Kayo uang kakah habist nyanti minta mamah yagi" seru Bintang.
Dasar anak kelewat cerdas, baru 3 tahun tapi udah pinter ngeles, keluh Dinar dalam hati.
Akhirnya, dengan sangat terpaksa Dinar menuruti keinginan adiknya.
Pulang dari mini market, Dinar melihat yaris merah milik Desy sudah terparkir di halaman rumahnya.
"Ada teman-teman kak Dinay" teriak Bintang sambil berlari masuk ke rumah begitu melihat mobil Desy. Bintang memang hapal betul dengan Lily, Desy, dan Asty.
Dan paling lengket sama Desy karena sering dibawain jajan kalo Desy main ke rumah Dinar.
Memang Desy sangat senang sama Bintang, karena dia anak tunggal. Dan kalo Dinar berbuat semena-mena terhadap Bintang, Desy langsung memarahi Dinar.
"Lo tu mesti bersyukur Din, punya adek kayak Bintang" adalah kata yang selalu diucapkan Desy ketika melihat Dinar mulai berbuat jahil terhadap Bintang.
"Kaaaak Deciiiiii" teriak Bintang menghambur ke pelukan Desy, padahal mulutnya belepotan es krim coklat.
"Eh Bintang, wah masih makan es krim. Hmmm.....baju kakak jadi coklat ya" ucap Desy halus, ketika melihat atasannya yang berwarna putih belepotan es krim.
"Maaf ya kak Deciiii" ucap Bintang dengan nada sedih yang membuat siapa pun yang suka anak kecil pasti ingin mencubit pipinya saking gemasnya.
"Kamu pake baju gw aja dulu Des. Sana nyari sendiri di lemari gw" ucap Dinar.
"Pasti" jawab Desy sambil beranjak menuju kamar Dinar. Sementara Bintang sudah diajak mba Fitri untuk mandi karena tubuhnya penuh lelehan es krim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar